SAPI


“KANDANG SAPI POTONG SIMMENTAL YANG BAIK”
Yose Elfiranto, SST (Saduran)



     style="display:inline-block;width:970px;height:250px"
     data-ad-client="ca-pub-1918017129002773"
     data-ad-slot="7042452563">



Peternakan tangguh memerlukan kerja keras, keuletan dan kemauan kuat dari peternak agar tercapai tujuan yang diinginkan. Tercapainya keinginan dapat memotivasi peternak untuk terus berusaha ternak sapi dan bahkan bisa menjadi mata pencaharian utama. Pembangunan peternakan diarahkan untuk meningkatkan mutu hasil produksi, meningkatkan pendapatan, memperluas lapangan kerja dan memberikan kesempatan berusaha khususnya beternak sapi potong bagi masyarakat di pedesaan. Usaha ternak sapi potong dapat dikatakan berhasil bila telah memberikan kontribusi pendapatan dan dapat memenuhi kebutuhan hidup peternak sehari-hari. Agar usaha ternak sapi potong menghasilkan sapi berkualitas baik, peternak harus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam beternak sapi potong, antara lain: (1) Memilih bibit/bakalan yang baik; (2) Sistem pemeliharaan kandang yang baik; (3) Pemberian pakan yang baik; (4) Pengawasan terhadap kesehatan ternak dan (5) Pengolahan/ penanganan pra dan pasca panen.
Dalam beternak sapi potong Simmental, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya sarana dan prasarana, yang meliputi: lokasi peternakan, status lahan, penyediaan air, alat penerangan, kandang, bibit, pakan, obat-obatan, dan tenaga kerja. Sapi Simmental adalah sapi bangsa Bos taurus yang berasal dari daerah Simme di negara Switzerland. Tipe sapi ini merupakan tipe sapi perah dan pedaging (dual perpouse) dengan warna bulu coklat kemerahan (merah bata), di bagian muka dan lutut kebawah serta ujung ekor berwarna putih. Sapi jantan dewasa dapat mencapai berat badan 1.150 kg sedangkan sapi betina dewasa dapat mencapai berat badan 800 kg, bentuk tubuhnya kekar dan berotot, sapi jenis ini sangat cocok dipelihara di tempat yang iklimnya sedang. Persentase karkas sapi jenis ini tinggi, mengandung sedikit lemak. Dapat difungsikan sebagai sapi perah dan sapi potong. Secara genetik, sapi Simmental adalah sapi potong yang berasal dari wilayah beriklim dingin dan merupakan sapi tipe besar, mempunyai volume rumen yang besar, voluntary intake (kemampuan menambah konsumsi diluar kebutuhan yang sebenarnya) yang tinggi dan metabolic rate yang cepat, sehingga menuntut tata laksana pemeliharaan yang lebih teratur.
Setiap usaha penggemukan sapi potong yang akan didirikan harus merencanakan jumlah kandang yang akan didibangun sesuai jumlah dan jenis sapi yang akan dipelihara. Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu : 1) mempunyai draenase yang baik; 2) siklus udara yang bebas dan dilengkapi tempat makan dan minum sapi serta bak desinfektan; 3) sistem kandang dapat dibuat berkoloni/kelompok dan setiap kelompok berisi 5-10 ekor sapi dengan dengan luas ruang 10-20 m2; 4) jarak antar kandang dengan kandang lainnya minimal 10 m dan jarak kandang dengan tempat penampungan limbah/sapi minimal 25 m; 5) sebaiknya kandang dibuat sedemikian rupa agar selalu mendapatkan cahaya ultraviolet yang penuh; dan 6) kandang yang akan dibangun harus kuat dengan memenuhi syarat kesehatan serta mudah dibersihkan. Kandang dapat dibuat dalam bentuk ganda atau tunggal, tergantung dari jumlah sapi yang dimiliki. Pada kandang tipe tunggal, penempatan sapi dilakukan pada satu baris atau satu jajaran, sementara kandang yang bertipe ganda penempatannya dilakukan pada dua jajaran yang saling berhadapan atau saling bertolak belakang. Diantara kedua jajaran tersebut biasanya dibuat jalur untuk jalan.
Pembuatan kandang untuk tujuan penggemukan (kereman) biasanya berbentuk tunggal apabila kapasitas ternak yang dipelihara hanya sedikit. Namun, apabila kegiatan penggemukan sapi ditujukan untuk komersial, ukuran kandang harus lebih luas dan lebih besar sehingga dapat menampung jumlah sapi yang lebih banyak. Lantai kandang harus diusahakan tetap bersih guna mencegah timbulnya berbagai penyakit. Lantai terbuat dari tanah padat atau semen, dan mudah dibersihkan dari kotoran sapi. Bila lantai tanah, sebaiknya dialasi dengan jerami kering sebagai alas kandang yang hangat.
Untuk pemeliharaan sapi Simmental kandang harus bersih dan tidak lembab. Pembuatan kandang harus memperhatikan beberapa persyaratan pokok meliputi konstruksi, letak, ukuran dan perlengkapan kandang.

Konstruksi dan letak kandang
Konstruksi kandang sapi seperti rumah kayu. Atap kandang berbentuk kuncup dan salah satu/kedua sisinya miring. Lantai kandang dibuat padat, lebih tinggi dari pada tanah sekelilingnya dan agak miring kearah selokan di luar kandang. Maksudnya adalah agar air yang tampak, termasuk kencing sapi mudah mengalir ke luar lantai kandang sehingga kandang tetap kering. Bahan konstruksi kandang adalah kayu gelondongan/papan yang berasal dari kayu yang kuat. Kandang sapi tidak boleh tertutup rapat, tetapi agak terbuka agar sirkulasi udara didalamnya lancar.
Termasuk dalam rangkaian penyediaan pakan sapi adalah air minum yang bersih. Air minum diberikan secara terus menerus ad libitum, artinya harus tersedia dan tidak boleh kehabisan setiap saat. Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimal 10 m dan sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang. Pembuatan kandang sapi dapat dilakukan secara berkelompok di tengah sawah/ladang.
Ukuran Kandang
Sebelum membuat kandang sebaiknya diperhitungkan terlebih dahulu jumlah sapi yang akan dipelihara. Ukuran kandang untuk seekor sapi jantan dewasa adalah 1,5 x 2 m. Sedangkan untuk seekor sapi betina dewasa adalah 1,8 x 2 m dan untuk seekor anak sapi cukup 1,5×1 m.
Perlengkapan Kandang
Termasuk dalam perlengkapan kandang adalah tempat pakan dan tempat minum, yang sebaiknya dibuat di luar kandang, tetapi masih dibawah atap. Tempat pakan dibuat agak lebih tinggi agar pakan yang diberikan tidak diinjak-injak/tercampur kotoran. Tempat air minum sebaiknya dibuat permanen berupa bak semen dan sedikit lebih tinggi dari pada permukaan lantai.
Dengan demikian kotoran dan air kencing tidak tercampur didalamnya. Perlengkapan lain yang perlu disediakan adalah sapu, sikat, sekop, sabit, dan tempat untuk memandikan sapi. Semua peralatan tersebut adalah untuk membersihkan kandang agar sapi terhindar dari gangguan penyakit sekaligus bisa dipakai untuk memandikan sapi.

Sumber: Anonimous. 2007. Pedoman Budidaya Sapi Potong, Ditjenak, Jakarta

Enam Tipe BUMDesa